Sabtu, 20 November 2021

TUTORIAL MENGAKSES FITUR RUMAH BELAJAR KEMENDIKBUD

 TUTORIAL MENGAKSES FITUR RUMAH BELAJAR  LAB. MAYA


ling menu portal rumah belajar

https://belajar.kemdikbud.go.id/

untuk mengakses melalu tautan ling  labolatorium maya berikut ini 

https://vlab.belajar.kemdikbud.go.id/LabMaya/Play/73dc7f38-bc1a-4d9c-ae3b-3127aa2f24f7


Kamis, 11 November 2021

Peran Penguatan Keluarga dalam pendidikan di wilayah 3T

Tugas Blog PembaTik Simpatik level 4

 BLOG PRAKTIK BAIK 

INOVASI PEMBELAJARAN DENGAN PENGENALAN PORTAL RUMAH BELAJAR DI WILAYAH 3T PAPUA YANG SULIT INTERNET


        Pemerintah sudah menetapkan  pendidkan new normal  sehingga seluruh sekolah harus melaksanakan pembelajaran di sekolahnya masing-masing pembelajaran tatap muka terbatas atau PTMT ini merupakan kabar bahagia buat kami guru-guru di wilayah 3T. walaupun Pandemi sudah Berlalu Namun kami harus mulai dar awal lagi untuk menentukan arah pendidikan kedepannya karena selama pandemi banyak sekali siswa siswa kami kehilangan arah pendidikan mereka, bukan saja loss learning dialami oleh siswa namun juga dialami oleh guru yaitu teaching loss, yang mana guru-guru sudah tidak pernah memberikan pelajaran kepada siswa sehingga ilmu para guru-guru sudah tumpul karena tidak pernah diasah atau di amalkan kepada siswanya, sehingga banyak sekali yang perlu di perbaiki kali ini mulai dari sarana dan prasara sekolah yang merupakan kendala utama. namun terjadinya pandemi ini sebenarnya banyak manffat yang kita dapatkan dengan ujian yang berat ini tentunya dapat kita lewati bersama seiring berjalannya waktu ternyata pandemi ini membawa perubahan yang sanggat luar biasa khususnya di bidang pendidikan dengan perubahan pendidikan jaman dulu menjadi pendidikan jaman digitalisasi 4.0, sesungguhnya dibalik kesulitan itu pasti ada kemudahan, sesungguhnya di balik peristiwa akan tumbuh inovasi-inovasi terbarukan , sesungguhnya inovasi-inovasi dapat lahir itu karena kondisi, dengan keadan yang sulit pastinya akan memacu kita semua untuk berinovasi dan berkreasi.



        Sebagai guru kita tetap harus berinovasi serta membuat terobosan-terobosan dan gagasan baru. walaupun kita sulit tapi dengan adanya usaha yang sungguh-sungguh pastinya kesulitan itu akan menjadi mudah. Sebagai guru bukan hanya mengajar lalu pulang dan berlanjut dari tahun ketahun seperti itu terus, namun sebagai guru harus mampu mendidik dan membimbing minat dan bakat siswa sesuai jamannya, walaupun jiwa raga kita letih tetapi jangan sampai inovasi kita tertatih-tatih.



        Awal semester lalu kami harus mencari anak anak kami ke kampung kampung, kedusun-dusun, bahkan kepelosok hutan untuk menemukan mereka yang sudah lama libur akibat pandemi, kami pun guru guru menggunakan metode radiogram melalui radio dan melalui surat ke distrik dan berita lisan yang disampaikan kepada kepala kampung serta kepala adat/kepala dusun dimana anak kami tinggal. mayoritas mereka yanga berada dikampung mereka ikut orang tua mereka berburu dan tinggal di hutan sehingga kami terkendala ketika mengumpulkan mereka untuk dapat kembali kesekolah, bagi anak anak wilayah 3T disekolah kami di sediakan asrama anak 3T baik SMP Maupun yang SMA  jalur Afirmasi.


        Setelah mereka dapat kami kumpulkan di sekolah, kami menemui banyak kendala sebelum dilaksanakan proses belajar mengajar mulai diterapkan, kekurangan guru mata pelajaran sehingga 1 guru harus merangkap 2 mata pelajaran seperti saya merangkap 2 mata pelajaran yaitu PJOK dan TIK.  Dalam Pengenalan Perangakat Pembelajaran Khususnya Portal Rumah Belajar Kepada siswa-siswa kami sangat kesulitan karna mereka tidak memiliki android atau Gawai lainnya.  para guru guru disekolah kamipun berusaha bagaimana memecahkan masalah ini akibat pandemi. 

           Tidak samapai situ problem kami di sekolah afirmasi, kami ingin menerapkan pembelajaran yang menarik dan menerapkan model model pembelajaran yang baru namun banyak kendala yang kami hadapi terutama sarana dan sarana pembelajaran. lalu kami bersama pimpinan dan seluruh dewan guru melakukan rapat bagaimana caranya agar siswa siwa juga dapat merasakan pendidikan layaknya seperti pendidikan di kota, sehingga dari hasil rapat tersebut kami mendapatkan solusi yaitu memanfaatkan tablet bantuan afirmasi hanya beberapa saja namun dengan adanya tablet afirmasi tersebut sudah sangat membantu guru guru di sekolah kami untuk memberikan warna pembelajaran yang baru.

       


     Selain itu jaringan internet yang sangat sulit karena sekolah kami hanya memiliki 1 jaringan satelit lintas arta yang harus berbagi dengan SMP dan SMA. ini menjadi kendala lagi akibat jaringan yang sering down, bahkan biasa tidak dapat digunakan sama sekali apalagi ketika cuaca buruk, sehingga kami pun dalam proses belajar mengajar menggunakan strategi atau cara lain. kemudian kami pun memanfaatkan tablet tablet yang ada untuk di bawa kekota untuk kita masukkan materi materi semua mata pelajaran  agar bisa di akses secara offline, serta membuat soal soal yang ada di bank soal kita ketik ulang dan dimasukkan kedalam tablet,  selain itu juga kami mendownload materi materi bahan ajar dan kita print kemudian di berikan kepada siswa baik yang di sekolah maupun yang harus di antar kerumah-rumah siswa. 

            Bevak learning 

Bevak Learning adalah pelayanan Pendidikan yang di berikan oleh seorang guru kepada siswa dengan cara berkunjung kerumah rumah atau ke hutan-hutan maupun  kampung-kampung. untuk melayani siswa agar mereka dapat pendidikan yang layak serta merasakan pemerataan pendidikan. selain itu pula bevak learning dapat kita jadikan sarana dan prasarana untuk kita dapat berkonsultasi dan berkerjasama antara guru dengan orang tua untuk bisa melakukan pengawasan bimbingan serta dukungan kepada siswa. selain itu bevak lerning juga sebagai cara yang ampuh dalam mengenalkan layanan pusdatin kepada orang tua dan siswa sehingga orang tua peserta didik pun tau dan mengerti bahwa manfaat fitur-fitur rumah belajar untuk anak-anaknya sehingga dapat membatu orang tua dalam tumbuh kembang pendidikan annak-anaknya

    Bomi Sai Learning

 Bomi Sai learning artinya (Rumah Semut) yaitu tempat/rumah yang diperuntukkan untuk memberikan  Pelayanan pendidikan  untuk para peserta didik yang berkebutuhan khusus,anak anak afirmasi wilayah 3T untuk mendapatkan ekstrakulikuler lebih sehingga untuk dapat meningkatkan lierasi literasi siswa baik terkait TIK maupun pendidikan lainnya serta dapat mengoptimalisasi dan mereka mampu mengimplementasikannya sesuai kearifan lokal mereka . dalam penerapannya bomi sai learning dapat dijadikan promosi atau berbagi dan berkolaborasi tentang pemanfaatan portal rumah belajar kepada anak anak 3T maupun anak anak afirmasi. sehingga mereka mendapatkan  dan merasakan serta mengetahui produck layanan dari PusdatinKemendikbud yang dapat di akses mereka seperti fitur-fitur rumah belajar dan sumber belajar lainnya.



Intisari dari  vlog praktik baik saya  adalah sebagai berikut:

1. Guru Harus Mendidik sesuai dengan jamannya

2. Guru harus menguasai TIK

3. Memberikan Layanan Pendidikan Yang Merata Kepada Seluruh Peserta didik

4. Guru Harus beinovasi untuk menciptakan Pembelajaran Yang asik dan keren

5. memberikan layanan khusus seperti yang saya lakukan adalah (Bevak Learning dan Bomi Sai Learning)

    Guru harus lebih menguasai TIK dan sumber belajar dan lebih berinovasi dan kreatif serta imajinatif dalam melakukan terobosan terobosan strategi dan metode pemebelajaran baik secara daring maupun luring guna mencegah terjadinya learning loss. Dengan adanya terobosan inovasi berbasis kearifan lokal yang disesuaikan kondisi di lapangan sehingga siswa tidak kehilangan arah pendidikan mereka. Dengan adanya guru yang inspiratif bergerak dengan hati yang ikhlas tanpa pamrih maka akan menjadi modal untuk melahirkan generasi-emas emas mendatang untuk Indonesia Maju.

untuk mengetahui vlog saya silahkan kunjungi youtube sayahttps://youtu.be/u6rdVtsNhPM

mari sahabat belajar kita akses juga sumber belajar yang menarik dan keren https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/


#PusdatinKemendikbudristek
#PembaTik2021
#DutaRumahBelajar2021
#RumahBelajar2021
#BerbagiTIK

          








Pengenalan Fitur Rumah Belajar

 Pengenalan Fitur Fitur Yang Ada di Portal Rumah belajar Kepada Siswa  SMA N Plus Satap 1 Merauke Papua




    
 
 SMA NEGERI PLUS SATU ATAP 1 MERAUKE PAPUA, Merupakan sekolah pinggiran yang berada di dalam wilayah Taman Nasional Wasur yang berada di daerah Pinggiran dengan geografis berada di kampung lokal Wasur di jalan Trans Papua Km21, sekolah ini tidak memiliki akses internet yang memadahi karena jaringan tower atau pemancar telkomsel belum menjangkau daerah ini sehingga sekolah ini sangat kesulitan untuk mengakses layanan telepon dan layanan internet, namun disekolah ini masih memiliki layanan internet satelit yang walaupun sangat lemah jika di pakai lebih 5 pengguna langsung down. sehingga tidak dapat digunakan untuk pembelajaran di kelas secara online. sehingga siswa tidak dapat melakukan aktifitas pembelajaran. selain sekolah yang memiliki akses jaringan yang sulit juga seluruh siswa tidak memiliki smartphone atau Handphone atau Gaway lainnya. bahkan listrik pun sering padam di wilayah ini.











    Murid murid di sekolah ini mayoritas adalah siswa-siswa Asli Orang Papua (OAP) dengan jalur Afirmasi Untuk Anak-Anak Kurang Mampu sehingga mendapatkan layanan pendidikan yang layak sesuai Undang-Undang Dasar 1945. Sehingga kami sebagai guru yang bertugas dan di beri amanah kepada Negara untuk mendidik anak anak Papua di daerah pinggiran ini berusaha bagaimana layanan-layanan yang di berikan oleh Kemendikbudristek bisa tersalurkan kepada siswa siswi di wilayah Papua. seperti halnya layanan TV Edukasi, M Edukasi, Radio Edukasi, dan Rumah Belajar sehingga mereka dapat belajar melalui layanan tersebut untuk mewujudkan Merdeka belajar,



Jangan lihat kerjaku tapi lihatlah karyaku... Filosofi musamus sang semut membangun bomi (rumah semut)
Anda, Heru AJ, Imelda Tappi dan 14 lainnya

Merdeka Belajar di wilayah Papua

 SEKOLAH PINGGIRAN BERJUANG UNTUK MEWUJUDKAN MERDEKA BELAJAR


Walaupun sekolah kami banyak yang bilang sekolah pinggiran dan sekolah buangan namun sejatinya sekolah kami bukanlah pinggiran bahkan bukanlah buangan... Sekolah kami adalah sekolah afirmasi yang di peruntukkan untuk anak anak yang kurang mampu dan berkebutuhan khusus untuk mendapatkan layanan belajar.

        Dari sinilah pengalaman yang berharga bagi kita bagaimana sebagai guru mampu membentuk karater mereka dengan inovasi inovasi praktik baik yang kita berikan. Bukankah sebuah barang yang tidak bernilai namun jika kita olah dan bentuk pasti akan bernilai, sebaliknya barang berharga namun tidak di manfaatkan akan jadi sia-sia

        Walaupun sekolah kami berada di pinggiran tetapi semangat guru dan dan seluruh siswa-siswa sangat tinggi untuk belajar walaupun banyak kendala untuk belajar namun kami seluruh guru-guru di SMA N PLUS SATAP 1 MERAUKE tetap bekerjasama dan bergandeng tangan untuk berinovasi bagaimana siswa-siswi merasakan pendidkan seperti yang ada di sekolah-sekolah yang umumya seperti dikota yang lengkap dengan sarana dan prasarana belajar, sehingga kami berinovasi bagaimana siswa-siswi dapat mengakases internet seperti layaknya anak anak yang belajar dikota,

        Bukankan permata itu berawal dari batu dari dalam bumi lalu di poles menjadi sebuah berlian. Melihat senyum dan semangat untuk sekolah dari mereka sudah menjadi suatu kemajuan bagi para pendidik... Mereka tak harus pintar tapi mereka punya semangat sekolah itu sudah modal besar dan harapan buat kami para pendidik di sekolah ini. Ketika mereka rajin sekolah maka kita terapkan pola pembelajaran berbasis TIK agar mereka merasakan digitalisasi dengan memanfaatkan sumber sumber belajar seperti tv Edukasi, M Edukasi, Rumah Belajar yang di dalamnya banyak sekali pola pembelajaran yang menarik... sehingga dapat memberikan pengetahuan serta pengalaman untuk mereka.


Jangan lihat kerjaku tapi lihatlah karyaku... Filosofi musamus sang semut membangun bomi (rumah semut)

Rabu, 10 November 2021

Sosialisasi Portal Rumah Belajar

SOSIALISASI BERBAGI DAN KOLABORASI 
PORTAL RUMAH BELAJAR 
DI SEKOLAH-SEKOLAH SECARA LURING




BERSAMA SRB PAPUA WILAYAH ANIM-HA (MERAUKE-PAPUA)

SRB KHOIRUL ANAM, S.Pd
SRB ARY ARMAN SYAH, S.Pd
SRB UMAR LATIFUI, S.Pd.,M.Si
SRB MUHAMMAD SAFII,S.Pd
SRB SEPTI IRIANI,S.Pd

      Hari ini Sabtu Tanggal 6 November 2021 team SRB Papua 2021 Wilayah Merauke melakukan kegiatan berbagi dan berkolaborasi dengan memanfaatkan sumber sumber rumah belajar, kali ini kami melakukan sosialisasi di salah satu sekolah menegah pertama yaitu SMP Negeri 2 Merauke Papua, yang di hadiri sekitar 30 guru di sekolah tersebut. Yang melibatkan guru beserta tenaga pendidik yang ada di SMP N 2 Merauke.

         HALO SAHABAT BELAJAR Pada pertemuan kali ini wah ada cerita  yang sangat menarik nih. kali ini di kegiatan sosialisasi dan kolaborasi Rumah Belajar di Sekolah yang dulu saya  pernah sekolah itu. saya adalah  alumni SMP N 2 Merauke lulus sekitar 17 tahun yang lalu. Waktu saya datang katong salamin dan cium tangannya guru guru semua disana. Terus saya tanya masih ingat sama saya tidak bu guru. Ternyata masih ingat lho guru guru saya memang hebat kl masalah menghafal nama anak murid. 



        Terus saya sebutin semua guru guru yang dulu pernah mengajar saya dan ternyata sahabat guru saya sudah banyak yang meninggal dan banyak yang sudah pensiun, tinggal beberapa guru yang ada namun mereka cerita bahwa kurang 2 tahun lagi mereka juga pensiun. Nah disini ada obrolan hangat banget layaknya anak dan orang tua. beliau bangga dengan saya bisa datang berbagi ilmu kepada guru-guru yang dulu pernah mengajar saya. tapi berkat jerih payah serta tangan tangan beliau saya bisa menjadi guru juga, semoga bapak ibu guru saya selalu di beri kesehatan ya sahabat semua


       pada kegiatan sosialisasi saya di temani dengan para sahabat Rumah Belajar dalam mensosialisasikan fitur-fitur keren dan oke yang ada di portal rumah belajar. dalam agenda itu memang kita tim SRB Merauke sudah membagi tugas dan tanggung jawab masing masing, saya ditugaskan mendesain baliho atau banner dan flayer untuk sosialisasi.


        Kemudian teman teman yang lain menyampaikan sosialisasi yang ada di rumah belajar dengan metode dan cara mereka masing masing, saya pun juga dapat giliran menyampaikan materi tentang pemanfaatan sumber rumah belajar, namun kali ini di sekolah ini saya sedikit berbeda dari teman teman lain, karen menurut saya ini tempat yang sangat spesila buat saya. saya selain mengenalkan fitur rumah belajar sayapun memberikan metode dan cara membuat multimedia pembelajaran interaktif kepada guru-guru sehingga para guru-guru SMP Negeri 2 bukan lagi sebagai konsumen namun dapat pula sebagai produsen konten konten kreatif di portal rumah belajar, sehingga guru-guru SMP Negeri 2 Merauke yang kreatif dapat ikut membagikan media pembelajarannya, sehingga karya karyanya bisa di unggah/diupload ke sumber rumah belajar.



SOSIALISASI DI SMA N PLUS SATAP 1 
MERAUKE

Selain saya berbagi dan berkolaborasi di sekolah lain saya juga melakukan berbagi dan berkolaborasi di sekolah saya sendiri yaitu SMA N PLUS SATU ATAP 1 MERAUKE


        Saya berbagi dan kolaborasi bersama Tim SRB Merauke untuk melakukan sosialisasi pemanfaatan portal rumah belajar dengan memanfaatkan fitur fitur utama dan fitur lainnya yang ada di portal rumah belajar seperti sumber belajar, kelas maya, lab maya, Bank Soal, dan lain-lain yang dapat dimanfaatkan oleh guru-guru  dan siswa sebagai sumber-sumber belajar yang seru dan asyik sehingga dapat meningkatkan literasi, implementasi dan optimalisasi siswa dalam memngakses internet dan khususnya Portal Rumah Belajar ini sehingga diharapkan semua guru dapat mengaplikasikan di setiap pembelajaran yang di ampunya.



        Kedepannya saya akan memberikan pelatihan kepada guru-guru disana untuk memberikan ilmu-ilmu baru yang saya dapat agar tetap terjalin silaturahmi dan keakraban sebagai guru bergerak bersama untuk mengatasi masalah-maslah pendidikan yang ada di kabupaten merauke, bergerak bersama melakukan perubahan untuk indonesia maju, pendidikan maju, sehingga kedepannya banyak teman teman guru khususnya guru guru OAP (Orang Asli Papua) yang mengikuti kegiatan pelatihan pembatik. harapan saya kedepan adan sodara sodara atau sahabat saya OAP menjadi Duta Rumah Belajar




BERBAGI DAN KOLABORASI SECARA DARING BERSAMA SRB MERAUKE DAN DRB PAPUA SERTA DRB ACEH YANG MEWAKILI DRB NUSANTARA DARI SABANG SAMPAI MERAUKE



        Kali ini saya melakukan kegiatan sosialisasi Pemanfaatan portal rumah belajar secara Daring online melakukan virtual melalui GogleMeet pada hari Selasa Tanggal 9 November 2021. 

        Adapun tema yang saya angkat adalah (Pemanfaatan Tifa Noken Sebagai Sagu Bakar) yaitu pemanfaatan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Rumah Belajar Yang Oke dan Keren, untuk sarana Belajar Guru dan Siswa Berkarakter. dan (Befak Untuk Busur) yaitu belajar membuat multimedia pembelajaran interaktif untuk belajar mengembangkan sumber-sumber fitur rumah belajar.

       Pada Pertemuan secara Daring ini yang saya bagikan serta berkolaborasi bersama rekan rekan sodara sodara saya yaitu para DRB Papua Serta DRB Aceh bagaiman memanfaatkan fitur-fitur rumah belajar yang sangat keren ini untuk di aplikasikan kepada siswa serta bagaiman kita berbagi serta berkolaborasi dangan guru-guru lain untuk menciptakan suatu lompatan-lompatan cepat. 


        Selain itu banyak sekali motifasi-motifasi yang diberikaan oleh rekan rekan DRB baik DRB Papua maupun DRB Aceh sehingga dapat memberikan semangat serta inovasi inovasi untuk saya dan rekan-rekan Sahabat Rumah Belajar yang Lain, beruntung sekali saya dapat saudara dan keluarga baru yaitu para sahabat dan para duta rumah belajar. semoga postingan ini bermanfaat buat sahabat semua , dan semoga sahabat semua dalam keadaan sehat wal afiat tanpa suatau halangan apapun. 

untuk mengetahui vlog saya silahkan kunjungi youtube sayahttps://youtu.be/u6rdVtsNhPM

mari sahabat belajar kita akses juga sumber belajar yang menarik dan keren https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/


#PusdatinKemendikbudristek
#PembaTik2021
#DutaRumahBelajar2021
#RumahBelajar2021
#BerbagiTIK



Orang Tua Sebagai Penguatan Pendidikan Anak

“PENGUATAN PERAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN ANAK”(AYAHKU GURU TERBAIKKU) 

Oleh: Khoirul Anam, S.Pd

    Pendidikan Keluarga merupakan induk sebuah karakter yang dapat melahirkan sebuah generasi emas anak bangsa yang cerdas berprestasi dan berbudi pekerti. Karakter anak tidak lepas dari jerih payah orang tua yang sedianya sebagai pembimbing, pendidik, pengayom, serta motivator untuk anak-anaknya. Sosok seorang ayah adalah kepala keluarga semua tangung jawab dipikulnya termasuk pendidikan anak.  semua itu berkat ayah yang selalu mendampingi serta selalu memberikan contoh berkarakter terhadap anak-anaknya. Ujarnya setiap hari beliau selalu mengantar anaknya kemanapun pergi, dan membimbing mengaji, mencontohkan prilaku sopan santun dan tatakrama kepada anak-anaknya. Kesadaran bahwa pendidikan begitu penting bagi anak-anaknya dan kewajiban menuntut ilmu menjadi penyemangat bagi seorang ayah yang berkulit legam ini untuk memperjuangkan keinginan anaknya menjadi dokter.  Munaji (54 tahun) yang berpendidikan hanya sampai Sekolah Dasar (SD) dan pekerajan sehari-harinya adalah seorang petani sayur dan hasil kebunnya di jajakan di pasar untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan kebutuhan pendidikan anaknya, yaitu Anisa Rahmania Putri (13 tahun) anak ke 4 dari 5 bersaudara yang berhasil menjadi lulusan terbaik dengan nilai tertinggi di SD Inpres Cendrawasih Merauke tahun ini yang Saat ini melanjutkan pendidikan di SMP Muhammadiah Merauke,Tak mengenal apa pekerjaan yang ia lakoni dan tak perduli berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk membiayai sekolah anaknya. Bermodalkan hasil sawah yang didapatkannya ia mampu memasok kebutuhan biaya yang harus dibayarnya. 

        Munaji adalah seorang petani sayur di sebuah kampung Rimba Jaya yang terletak di kecamatan Merauke, kabupaten Merauke. Umurnya yang sudah setengah abad tak mengahalangi niat baik anaknya untuk menuntut ilmu. Dia tak pernah bosan menjalankan rutinitas yang sudah lama ia lakoni sejak putus sekolah. Mulai sehabis sholat subuh berangkat jualan sayur di pasar dan pulang untuk mengantarkan anak-anaknya kesekolah dan pergi ke kebun. setelah menjemput anak dari pulang sekolah kembali  melanjutkan pekerjaanya sebagai petani. sebelum magrib ia harus mengantarkan anaknya untuk mengaji. Bapak beranak lima ini tak ingin nasib anaknya berakhir seperti dirinya yang harus putus sekolah sejak Sekolah Dasar lantaran keterbatasan dana. Ia memang lahir dari keluarga miskin pasangan petani Ramijo (alm) dan Sitri . Semua pekerjaan ia lakoni untuk menutupi biaya hidupnya. Mulai menjadi petani, penjual bakso, kerja kuli bangunan, sampai jualan air dengan cara mendorong keliling kota merauke sampai jadi tukan pijit ia jalani. 

        Meskipun ia hanya seorang petani, tetapi dia begitu mengerti akan pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya. Ia paham bahwa perkembangan dunia tidak dapat dipungkiri akan bertambah maju. Jika anak-anaknya tidak mengenyam pendidikan, maka akan jauh tertinggal dibelakang. Ini semua dilakukannya lantaran memang sudah kewajibannya sebagai orang tua untuk menyekolahkan anaknya. satu kata bijak yang keluar dari pak munaji ini ” lebih berguna dan kekal mewarisi anak dengan Ilmu dari pada Mewarisi harta yang akan mudah musnah” Ujarnya dengan lantang. Kalau orang-orang memilih untuk mencukupkan pendidikan anaknya sampai bangku sekolah menengah keatas, tidak dengan gus mun, sapaan akrabnya. gus mun begitu miris melihat realitas apa yang terjadi banyak anak yang putus sekolah.

        Padahal menurutnya kalau dilihat dari sisi ekonomi, mereka lebih mampu bahkan berlebih jika mau menyekolahkan anak-anaknya sampai perguruan tinggi. Cerita gus mun yang  berpenampilan apa adanya ini menceritakan pengalamannya “saat saya menghadiri kelulusan anak saya, tidak menyangka bahwa anak saya mendapatkan nilai tertinggi dan menjadi juara umum dari seluruh sekolah dasar di Merauke, awalnya tidak percaya yang di panggil itu adalah anak saya, setelah di panggil dan menyebutkan nama saya baru percaya, saat itu saya habis dari kebun belum sempat ganti pakian jadi pakaian yang saya kenakan itu adalah baju sobek dibagian punggung. semua orang melihat saya dan guru-giru meminta foto dengan saya, saya baru sadar kalau baju saya sobek karena diberi tahu oleh salah satu guru. tetapi saya terharu dengan peristiwa itu dan saya sebagai orang tua bangga kalau anak saya cerdas, prestasi, dan berahlak baik, saya bersyukur dengan jerih payah saya dalam mendidik anak saya berbuah manis” uajrnya sambil tersenyum inilah cara beliau dalam mendidik anak-anaknya dengan ramah, lemah lembut, disiplin, serta mencontohkan langsung kepada anak-anaknya, serta selalu mendampingi layaknya orang tua, teman, dan juga seorang guru. dan yang tak pernah ketinggalan ialah budaya membaca tafsir Al-Quran  kepada anak-anaknya.

         Gus Mun begitu bersyukur anak-anaknya mengerti akan pentingnya pendidikan. Ia hanya perlu mendukung, membimbing dan mendoakan. Sosok yang begitu ramah ini tak ingin apa yang ia alami dialami pula oleh anaknya. Ia berusaha sekuat tenaga bahkan rela mengorbankan apapun demi anaknya. Satu hal yang dipikirkannya hanyalah bagaimana mencari rezeki yang barokah untuk membiayai anak-anaknya sekolah. Tak peduli bagaimana keadaan tembok rumah yang mulai mengelupas, tak peduli atap rumah yang mulai bocor dan tak peduli betapa tuanya motor yang menemani aktivitasnya sehari-hari. Baginya kalau semua masih bisa digunakan.

            Menurutnya, menuntut ilmu sampai setinggi-tingginya itu penting. Orang yang berilmu dan dapat bermanfaat bagi masyarakat akan mempunyai derajat tersendiri.  Tak mau kalah dengan anak-anaknya, ia juga menuntut ilmu dengan caranya sendiri. Suami dari ibu kusmiati ini secara rutin membaca tafsiran ayat demi ayat yang terdapat di Al Quran untuk mendamaiakan hati dan pikirannya. Dengan begitu, berarti ia sudah menambahkan sedikit ilmu ke memory yang dipunyainya untuk diamalkan suatu saat nanti ketika dibutuhkan.

        Mengakhiri ceritanya, sebagai orang tua ia ingin putra-putrinya menjadi orang beriman dan bertakwa serta dapat berguna bagi agama, nusa dan bangsa serta masyarakat banyak. yang dapat ” junjong duwur mendem jero uwong tuwo” artinya dapat menjunjung tinggi nama orang tua dan dapat menutupi kejelekan orang tua.

BLANDED LEARNING

Konsep Metode Pembelajaran Blended Learning  Penulis: Khoirul Anam, S.Pd  Guru Wilayah 3T Provinsi Papua Tahukah anda apa yang d...